Waktu terasa sangat lama berlalu, rumah dalam keadaan kosong sangatlah sepi, itulah yang dirasakan Airin saat ini.
Airin hanya bisa terbaring lemas diatas tempat tidur. Kepala yang pusing, badan yang dingin dan panas membuat Airin sangat lemas dan tidak kuat untuk melakukan apapun.
Hari ini Airin tidak masuk sekolah karena pagi ini Airin tiba-tiba sakit, kedua kakaknya sudah berangkat dari tadi pagi. Adam pergi kesekolah dan pulang jam 7 karna dia ada kerja sambilan, kak Andy pulang kerja ga tentu kadang jam 9, kadang juga sampe tengah malam baru pulang.
Airin sudah sangat bosan, hanya langit-langit kamarnya yang bisa ia pandangi.
"kenapa gue mesti sakit sih?? Bete!!"
Ujar Airin dalam hati.
Sesekali Airin melihat ke arah jam dinding, sekarang waktu masih menunjukan pukul 12 siang.
"haahh kalo jam segini biasanya gue masih diem di sekolahan. Uhhukkk... Uhuukkk.."
Airin mengingat rutinitasnya yang biasa ia lakukan setelah pulang sekolah.
'krrriiieettt'
Ditengah lamunan Airin, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka.
"nak Airin, lohh ko ga istirahat sih?? Nanti ga sembuh-sembuh loh sakitnya."
Ternyata yang masuk adalah tante Rani yang dimintai tolong oleh ka Andy untuk menjaga Airin.
"matanya ga mau nutup terus tante, Airin bosen seharian cuma tiduran.di tempat tidur."
Airin mengeluh manja pada tante Rani.
Memang setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia, keluarga tante Rani lah yang sering membantu dan mengasuh mereka. Jadi mereka pun sudah menganggap keluarga tante Rani sebagai keluarganya sendiri, begitu pula tante Rani yang menganggap mereka sebagai anak mereka sendiri.
"ya makanya kalo kamu bosen, kamu harus cepet sembuh. Biar bisa sekolah lagi."
Jawab tante Rani sembari mencolek hidung Airin.
"ya udah kamu bangun dulu, ini makan siangnya uda tante buatin, abis makan siang trus minum obat abis itu harus istirahat. Mau disuapin atau makan sendiri??"
Tanya tante Rani membantu membangunkan Airin.
"ga usah tante, Airin bisa makan sendiri kok."
Tolak Airin lembut.
"ya udah, cepet makan buburnya. Oh iya tante harus ngejemput anak tante nih, Airin ga pa pa tante tinggal sendiri??"
Tambah tante Rani.
"ahh ia tante, ga pa pa kok. Lagian abis makan Airin mau tidur."
Jawab Airin pasti.
"ya udah, kalo gitu tante tinggal dulu sebentar yah, kamu harus istirahat."
Tambah tante Rani lembut lalu mengusap kepala Airin.
Pintu depan rumahnya terdengar terbuka lalu tertutup, itu tandanya tante Rani sudah pergi dan berarti di rumah ini sekarang hanya ada Airin sendiri.
Karna suasana rumah yang sangat sepi, Airin buru-buru menghabiskan makan siangnya, lalu meminum obat yang telah tante Rani siapkan dan kemudian berusaha untuk cepat terlelap. Tanpa waktu lama ahirnya Airin pun terlelap pulas karna efek obat.
Di tengah keramayan kota terliha seorang anak laki-laki keluar dari sebuah bangunan yang bertuliskan 'cafe de'Cyrano'. Anak itu seperti sedang terburu-buru.
Anak laki-laki itu tak salah lagi adalah Adam, dia berlari terburu-buru supaya bisa cepat sampai rumah.
"hehe kali ini pasti Airin bakal manggil kakak ke gue, di tambah lagi gue ngasihin makanan dari master buat dia, ihi"
Adam tertawa sendiri membayangkan nanti betapa senangnya Airin ketika melihatnya pulang cepat dengan membawakan sebungkus makanan.
Adam makin mempercepat langkah kakinya. Ahirnya sampailah Adam di depan sebuah rumah sederhana. Dia memasuki gerbang rumah itu, lalu merogoh saku celananya untuk mengambil kunci rumah.
'kriiieettt..'
"sepi banget sih? Apa tante Rani uda pulang yah?? Ahh berarti Airin lagi istirahat nih."
Ujar Adam pelan.
Setelah Adam memasuki rumahnya, dia langsung mengunci pintu lalu membuka sepatunya dan meletakannya di rak sepatu disebelah pintu masuk.
'brrruuggghh.... Pranngggg~~..'
Ketika Adam sedang menyimp sepatu, terdengar suara bising dari lantai atas. Suara seperti benda jatuh dan diikuti suara kaca pecah.
"suara apa itu?? ... Ahh Airin!!"
Adam refleks langsung mengingat Airin, karna suara tadi berasal dari lantai atas dimana kamarnya dan kamar Airin berada.
Adam langsung buru-buru naik ke lantai atas untuk memastikan kalau Airin tidak apa apa. Setelah di depan pintu kamar Airin, Adam membuka pintu kamar Airin. Dan Adam sangat terkejut melihat sudah tekapar di lantai dengan pecahan gelas yang juga berserakan.
"AIIIRRRIIINNN !!!"
Adam langsung mendekati adiknya lalu mengangkat tubuh Airin.
"Airin!! Airin!! Bangun dek, bangun!"
Adam sangat cemas melihat Airin yang tak sadarkan diri.
Airin tidak sadarkan diri, sepertinya saat jatuh tadi kepalanya terbentur lantai sangat keras. Adam mencoba memeriksa kepala Airin, mengecek apakah kepalanya terlula atau tidak. Dan untungnya kepala Airin tidak terluka, tapi Adam terlihat masih cemas karena Airin belum juga sadar.
Sepontan Adam langsung menghubungi kak Andy, Adam langsung mengambil handphone-nya lalu menelepon kak Andy. Kak Andy lama tidak mengangkat telepon, Adam makin panik.
"ayo dong kak angkat teleponnya."
Adam makin cemas.
'tuuttt...tuttt...tuttt..tutt'
Hanya bunyi itu yang terus terdengar dari balik telepon.
Kak Andy masih tidak mengangkat teleponnya. Adam terus mencoba menghubungi kak Andy.
"uhuukk.. Uhuukk... Kak Adam~~ Airin haus~."
"hah??"
Adam kaget sekaligus senang melihat adiknya ahirnya sadar.
Adam langsung menutup telepon.
"kenapa dek??"
Tanya Adam lembut.
"haus kak, seret banget."
Jawab Airin serak.
Adam lalu membopong Airin ke atas tempat tidur lalu membaringkannya lagi di tempat tidur.
"bentar ya dek, kaka ambilin dulu minumnya."
Jawab Adam sembari menyeka keringat yang menempel di dahi Airin.
Adam langsung menuju dapur untuk mengmbilkan segelas air putih untuk Airin, lalu kembali lagi ke kamar Airin.
"ini sayang minumnya, kamu duduk dulu."
Adam membantu Airin untuk bangun.
Airin pun bangun lalu duduk menyeder pada senderan tempat tidur, lalu meminum air putih yang di bawakan oleh Adam.
Satu gelas penuh air putih yang Adam bawakan langsung di teguk habis oleh Airin.
"hahh lega."
Ujar Airin setelah meminum habis segelas air putih.
"kamu tuh yah bikin orang jantungan aja. Ngapain lagi pake tiduran dilantai gitu??"
Tanya Adam sedikit keras.
"yee siapa juga yang tiduran, orang tadi gue mau ngambil minum, tapi gue ga kuat bangun. Yahh jatuh deh ahirnya."
Jelas Airin santai.
'yahh balik lagi deh sifatnya'
Ujar Adam dalam hati.
Baru sebentar aja Adam seneng ahinya Airin manggil Adam dengan embel-embel 'kakak' di depan namanya, eee Airin uda balik lagi ke sifat aslinya.
"oh ia, lo kok uhhukk... Uhukkk pulang jam segini sih?? Bukannya lo kerja yah??"
Tanya Airin yang mencoba berbaring lagi.
"gue tadi diijinin pulang cepet sama master, soalnya tadi gue bilang lo lagi sakit. Oh ya tante Rani mana?? Ko ga ada??"
Adam menjelaskan singkat.
"tadi tante Rani katanya mau ngejemput anaknya, ya udah lo keluar dong gue mau lanjutin istirahat."
Jawab Airin sedikit mengusir dengan lembut.
"yeeee bukannya makasih uda gue tolongin juga!!"
Adam kesal mendengar perkataan Airin lalu pergi menuju luar kamar Airin.
"Dam~~ makasih."
Airin berkata sebelum Adam keluar dari kamar.
"hhemmm."
Adam menjawab dengan ketus lalu keluar kamar dan menutup pintu kamar.
Di luar kamar Adam hanya menghela nafas, ada sedikit rasa kecewa di hati Adam melihat sikap Airin yang selalu berbeda dari sikapnya pada kak Andy.
'trrriiittt..triiittt..'
Tiba-tiba handphone Adam bergetar. Dan terlihat nama kak Andy di layar handphone.
"halo Adam, kenapa tadi nelpon kaka sampe berapa kali?? Maaf tadi kaka lagi rapat."
Kak Andy terderang dari ujung telepon menjelaskan.
"ohh ga pa pa kok kak, tadi cuma ngecek aja. Adam kira handphone Adam rusak, maaf maaf."
Jawab Adam berbohong supaya kak Andy tidak cemas.
"ahh kamu ini, kaka kira ada apa, ya sudah kaka kerja lagi, daahh."
Kak Andy mengahiri pembicaraan.
"maaf ya kak. Dahh."
'klikk.'
Adam menutup telepon lalu pergi ke lantai bawah. Adam menuju tempat disimpannya sapu di dekat dapu, lalu Adam kembali ke kamar Airin untuk membersihkan pecahan gelas yang masih berserakan. Adam membersihkan pecahan gelas dengan hati-hati agar tidak melukai kakinya.
Airin yang sepertinya tidak tertidur, terlihat mengintip sedikit ke arah Adam dari balik selimut.
Setelah selesai Adam pun keluar kamar, tapi tidak lama kemudian Adam masuk kembali dengan membawa sebuah baskom kecil dengan handuk kecil yang menempel di pinggir baskom.
Airin yang masih pura-pura tidur terus mengintip apa yang akan dilakun Adam, ternyata Adam mendekati Airin yang sedang tertidur lalu menyingkapkan selimut yang menutupi wajah Airin.
Adam pun bersimpuh lalu mengelap keringat yang membasahi seluruh badan Airin, lalu mengompres dahi Airin dengan lap dan baskom yang berisi air yang dibawa Adam.
Karena air yang dingin membuat Airin jadi tidur beneran dan Adam pun menjaga Airin dan sesekali mengganti kompresnya jika sudah tidak dingin lagi.
Waktu sudah menunjukan pukul 9:15 dan terdengar suara mesin mobil yang memasuki garasi rumah.
Seorang pria membuka pintu rumah dengan kunci yang dia miliki, ketika memasuki rumah, pria yang ga salaj lagi adalah kak Andy kaget melihat semua ruangan dalam keadaan gelap gulita.
"apa Adam blum pulang yah??"
Tanya kak Andy.
Setelah memgunci pintu, kak Andy langsung menyalakan semua lampu, dan ahirnya semua ruangan telah terang benderang.
Kak Andy melepaskan jasnya lalu menaruhnya diatas sofa lalu kak Andy pergi menuju lantai atas untuk mengecek keadaan Airin.
Ketika sampai diatas ternyata lampu kamar Airin juga gelap dan jendelanya pun belum tertutup. Tapi pandangan kak Andy langsung tertuju pada sebuah momen langka, dimana Airin yang sedang tertidur pulas diatas tempat tidur dengan handuk kompres yang menempel di dahinya, dan Adam yang ketiduran di samping tempat tidur yang sepertinya dia habis merawat Airin.
"ihihi lucunya kedua adiku ini."
Kak Andy tersenyum.
Kak Andy lalu menutup jendela kamar Airin, lalu membenarkan selimut yang di pakai Airin dengan perlahan supaya tidak ada yang terbangun lalu kak Andy mengecup lembut rambut Airin.
"selamat tidur sayang~~"
Kata kak Andy berbisik.
Kak Andy lalu menyingkirkan handuk kompres di dahi Airin lalu menyimpannya ke dalam baskom.
Kemudian dengan kekuatan penuh, kak Andy membopong Adam untuk memindahkannya ke kamar Adam sendiri.
"selamat tidur Adam~~"
Ucap kak Andy setelah membaringkan Adam di tempat tidur.
Setelah itu kak Andy pergi ke lantai bawah lalu membersihkan badannya (mandi). Setelah segar kak Andy langsung menuju kamarnya untu tidur juga, hari ini kak Andy banyak sekali pekerjaan yang membuatnya sangat lelah.
====
Keesokan harinya ternyata Airin masih belum sembuh total, tapi karna ini hari sabtu jadi kak Andy bisa menemani Airin seharian dan Airin dan Adam pun libur sekolah.
"lohh Dam, kamu mau kemana?? Kan hari ini libur?"
Tanya kak Andy keheranan melihat Adam yang sudah rapi.
"hehe kan kalo hari libur Adam kerjanya masuk pagi kak, hehe."
Jawab Adam nyengir.
"ohhh. Ya udah kerjanya yang bener."
Jawab kak Andy singkat.
Adam pun mencium tangan kaak Andy lalu bergegas pergi.
"ehh lo bener ini rumahnya??"
Di luar rumah terlihat 3 orang cowok yang sepertinya sedang ragu dan kebingungan.
"ia ini, tuh bnerkan alamat sma nomor rumahnya juga sama kaya yang guru BP kasih kan."
Jawab salah satu cowok yang memakai topi.
"lu deh yang ngasihnya gue ga berani."
Ujar cowok berambut dengan gaya mohawk.
"yeee orang lu yang punya ide kesini, ya lu yang ngasihin lah ko nyuruh kita sih."
Tolak temannya yang satu lagi.
"yee lu nih ga mau banget nolongin temen ah."
Jawab cowok rambut mohawk itu lagi.
"pergi dulu yah kak~~ assalamualaikum."
Tiba-tiba pintu rumah yang akan di datangi ketiga cowok itu terbuka, dan keluarlah seorang cowok dengan memakai tas selempang.
"ahh ada tamu ternyata. Kalian siapa."
Adam sedikit terkejut melihat ada 3 cowok sedang berdiri di depan gerbang rumahnya.
"ehhmm itu, emmh anu..."
Cowok mohawk itu bicara gugup.
"kalian temennya kak Andy atau Airin?"
Tanya Adam lagi.
"kami temennya Airin, s-saya Reihan."
Ahirnya cowok berambut mohawk.itu berani memperkenalkan diri.
"ohh mau jenguk Airin yah, ya udah masuk aja Airin ada di dalem kok. Oh ia gue kakaknya Airin, nama gue Adam."
Ujar Adam memperkenalkan diri.
"aahhhh e-engga kok kak, kami cuma mau ngasih buku catetan aja buat Airin."
Jawab Reihan sambil menyerahkan buku tulis pada Adam.
"wahh kalian baik banget, dateng kesini cuma buat ngasihin buku catetan, makasih ya."
Kata Adam tersenyum.
"ahh ia ka sama-sama, kami permisi dulu."
Reihan pergi setelah menyerahksn buku catatan untuk Airin.
"ehh ga mau masuk dul~~. Yehh malah langsung pergi. Dasar."
Adam pun kembali masuk rumah untuk memberikan buku catatan.yang dititipkan padanya.
"kaaakk. Ini ada titipan buat Airin."
Adam berteriak dari depan pintu.
"dari siapa Dam??"
Tanya kak Andy tak kalah berteriak.
"dari temennya Airin, namanya Reihan!!."
Jawab Adam lagi.
"Reihan??"
Kata Airin heran
Airin mendengar sedikit percakapan kak Andy dan Adam.