Hari ini tanggal 22 oktober, hari dimana kami bertiga tidak akan lagi melihat kedua orang tua kami lagi. Langit hitam berkumpul diatas pemakaman kedua orang tua kami. Langit seperti mengetahui kesedihan yang kami rasakan dan langit pun seperti mengantar kepergian orang tua kami hari itu.
Aku yang saat itu masih berusia 7 tahun, sangat sedih kehilangan kedua orang tua-ku. adik perempuanku yang masih batita hanya melihatku menangis, ia masih belum mengerti apapun. Kakak laki-lakiku sama sekali tidak meneteskan air mata, tapi aku tahu bahwa dia sangat sedih dan dia hanya mencoba untuk kuat didepanku. Ketika jasad ayah dan ibu dimasukan kedalam liang lahat kakak-ku langsung memeluk erat aku dan adik-ku, dan dalam pelukannya, aku menangis meraung-raung.
8 tahun kemudian..
Seorang anak laki-laki tengah menyiapkan peralatan sekolahnya dengan semangat. Dia menyiapkan semua peralatan dengan penuh senyuman. Bagaimana tidak, hari ini wadalah hari pertamanya masuk SMA, dia sangat menantikan hari ini tiba.
-first character POV-
"Adam!!! Cepet.. Ntar kaka telat maduk kerja nih."
Terdengar suara teriakan dari arah lantai bawah.
"iya kak..!"
Gue menjawab sambill berlari kecil meraih tas selempang di kursi.
"yoshh!! Gue siap!"
Ujar gue sembari membenarkan dasi, lalu pergi keluar kamar.
Gue pun menuruni tangga, di bawah tangga sudah berdiri kakak laki-laki gue yang berama Andy, sudah rapi dengan memakai kemeja putih dengan dibalut jas dan meneteng tas kantornya, dan adik perempuanku yang sedang memakai sepatu dan mengemut lolipop kesukaannya.
"kamu lama amat sih?? Airin yang cewek aja cepet siap-siapnya!!"
Kata kakak Andy dengan nada yang sedikit kesal.
"hehe maap kak, kan ini hari pertama masuk SMA."
Jawab gue dengan mata berapi-api.
"alah lebay~~"
Celetuk Airin.
"bodo yang penting gue masuk SMA. Weekkk"
Jawab gue sambil mencibir pada Airin.
"udah udah ah. Kamu cepetan pake sepatu gih."
Perintah kakak pada Adam.
"yes sir!!"
Kami semua sudah siap untuk berangkat. Dan tidak lupa sebelum berangkat, kami selalu mengucapkan salam pada foto ayah dan ibu yang menggantung di dinding dekat pintu depan. Yahh meskipun kami tau tidak akan di jawab sama sekali, tapi kami merasa kalau ayah dan.ibu menjawabnya dari surga.
Mobil sedan hitam keluar dari rumah sederhana dan melaju menerobos angin pagi yang cukup sejuk.
Tak lupa kakak selalu berhenti di rumah tetangga sebelah untuk menitipkan kunci rumah.
Kami adalah 3 bersaudara yg hidup dan tumbuh tanpa adanya kasih sayang dari seorang ayah dan seorang ibu.
Kakak laki-laki gue itu bernama Andy, dia adalah seorang kakak laki-laki yang sangat hebat, selain dia berperan sebagai kakak yang baik dia juga berperan sebagai ibu yang mengurus semua urusan rumah dan juga sebagai ayah yg mencari nafkah untuk kehidupan kami.
Aku adalah tokoh utama dalam cerita ini (hehe), gue sekang berumur 15 beranjak ke 16 tahun, dan sekarang gue akan duduk di bangku SMA. Jenjang sekolah yang aku impi-impikan, karna sekarang gue bisa sedikit membantu kakak Andy untuk menambah uang untuk kebutuhan sehari-hari. Gue jg sangat menyukai anime, manga, dan SNSD. Ysh bisa disebut jg 'otaku' lah. Hehe
Dan perempuan yang duduk di samping kursi kakak gue itu adalah adiku satu-satunya namanya Airin, yang sangat manja dan nempel pada kak andy. Mungkin karna saat dia masih kecil hanya kak Andy yg mengurusnya, gue jg sedikit menbantu sih, tapi kak Andy menyangi Airin seperti ibu yang menyayangi anaknya sendiri. Airin itu sebenarnya gadis yang manis (dari penampilannya), tapi gaya bicara dan prilakunya jauh dari kata manis. Cara bicaranya yang ceplas-ceplos kadang sering bikin orang kesel, terutama gue. Airin selalu ngejek gue, ngatain gue, ga pernah sopan sama gue, pokonya gue kaya ga dianggep kakak deh sama dia. Tapi cuma gue yang didenger Airin kalo dia lagi kesel ato sedih.
Yah ini lah kami, sebuah keluarga kecil yang memiliki perbedaan satu sama lain, tapi saling menyayangi satu sama lain.
Mobil sedan pun berhenti di depan sebuah gerbang yang bertuliskan SMP N 5. Airin melepas sabuk pengamannya lalu langsung meraih tangan kak Andy lalu mencium telapak tangannya.
"kak Airin sekolah dulu yah~"
Ucap Airin dengan penuh senyuman.
"ia sayang~, yang bener yah belajarnya."
Jawab kak Andy yang tak kalah memberikan senyuman.manis yang mungkin bakal bikin cewek yang ngeliat langsung pingsan.
"assalamualaikum~~"
Kata Airin lagi.
"waalaikumsalam~~"
Jawab kami berdua serempak.
Airin langsung membuka pintu mobil tanpa menghiraukan kalau dia kelupaan sesuatu.
"ohh jadi cuma kak Andy doang yang di salamin??"
Celetuk gue dengan tampang yang pura-pura marah.
"oh iya lupa, lagian loe sih di belakang. Jadi gue pikir loe ga ada."
Jawab Airin nyengir.
Airin pun langsung meraih tangan gue dan langsung mecium telapak tangan gue.
"dadah Adam~~."
Airin berkata sambil tersenyum kepaksa.
"hmmmmmm."
Nah itu lah kebiasan Airin, selalu lupa sama gue dan ga pernah nambahin embel-embel 'kak' di depan nama gue.
'hup'
Gue langsung loncat pindah tempat duduk jadi di sebelah kak Andy.
"uda kaka bilang jangan lompat langsung kedepan."
Kak Andy memarahi gue.
"hehe sorry bos, lupa."
Jawab gue nyengir.
Kak Andy tak menjawab. Mobil pun langsung melaju dengan cepat karna waktu sudah menunjukan pukul 6:45.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menitan, ahirnya gue pun sampai dengan selamat ke sekolah. Gue pun turun dari mobil setelah mencium tangan kak Andy. Dan memasuki gerbang sekolah dengan semangat.
Hari pertama masuk sekolah diawali dengan pertemuan dengan teman baru, perkenalan sekolah, perkenalan sesama siswa. Dan tak terasa sekarang sudah pukul 12:30, tanda bagi siswa SMA N 2 untuk pulang.
Dari kejauhan terlihat seorang laki-laki yang terlihat sangat senang, dia meninggalkan sekolah dengan terus menebarkan senyuman.
Anak laki-laki itu tiba-tiba berhenti di depan sebuah cafe kecil di pinggiran kota.
"yooosshhh, gue siap!!"
Ucap anak itu lalu menghela nafas.
Dengan semangat anak itu membuka pintu cafe dan memasukinya.
'criinng'
Suara lonceng kecil terdengar berbarengan dengan terbukanya pintu cafe.
"selamat datang~~.. Ahh ternyata elu Dam."
Suara berat seorang laki-laki bertubuh jangkung yg memakai pakaian butler rapi, menyambut kedatangan anak yang bernama ada yang baru masuk tadi.
"hehe siang bang Randy~~, master ada ga bang?"
Sapa adam pada lelaki itu.
"lu bneran mw kerja disini Dam?"
Tanya laki-laki yang bernama Randy lagi.
"ia dong, kan gue sekarang uda masuk SMA. Jadi sekarang ga ada alesan 'master' buat nolak gue. Hehe"
Jelas Adam pada bang Randy.
"hah~~ ternyata kamu memang bertekad untuk bekerja disini ya."
Dari arah meja bar terlihat seorang bartender yang sudah lumayan berumur sedang asik mengolah minuman pesanan pelanggan.
"ahh 'master', siang master~~"
Wajah adam sangat sumringah keyika melihat sosok 'Master'. 'Mastet' adalah bartender sekaligus pemiliki cafe de'Cyrano yang Adam masuk ini, dia adalah lelaki yang berumur cukup tua sekitar 30 atau 40 tahunan, tapi wajah dan postur tubuhnya sama sekali tidak menandakan jika dia sudah tua.
Adam mendekati meja bar, tempat 'Master' sedang bekerja, lalu duduk di kursi bar tepat di hadapan 'Master'.
"master! Jadi gimana? Adam sekarang bisa kerja disini kan?? Bisa kan??"
Tanya Adam dengan mata bersinar-sinar.
"hei anak muda. Kau yakin ingin bekerja di tempat ini?? Ini tempat khusus untuk orang dewasa, bukan tempat untuk anak kecil seperti kamu."
Tiba-tiba seorang laki-laki tua yang duduk disebelah Adam berbicara mengutarakan pendapatnya.
"saya uda dewasa ko! Buktinya saya uda SMA!."
Jawab Adam pasti.
"hei nak. Kedewasaan bukan dilihat dari jenjang sekolah ataupun umur. Kedewasaan.itu dilihat dari sikap dan pemikiran kita. Mengerti."
Jelas bapak tua itu lagi.
"ini silahkan minumannya."
Master menyela pembicaraan.
"tapi sepertinya tekad dan keinginan kamu cukup kuat jadi.."
'pluukk..'
Setumpuk kain berwarna hitam dan putih di tempelkan Master diatas kepala Adam.
"kamu bisa bekerja disini mulai besok setelah pulang sekolah."
Master memberikan seragam untuk seorang butler yang akan dipakai Adam.
"apa ini??.... Wahhhh ini kan?? Ini buat saya, Master??? Wahhh beneran?? Akhirnya."
Adam kehabisan kata-kata.
"tapi ini baru masa percobaan, saya ingin lihat cara kerja kamu selama seminggu ini."
Jelas Master yang masih menunjukan wajah datarnya.
"ga pa pa Master, saya bakal buktiin kalau saya bisa kerja disini. Sekali lagi makasih Master!"
Adam berterima kasih sambil menjabat tangan Master.
Adam pun keluar dari cafe dengan perasaan yang sangat senang, karena ahirnya dia diterima bekerja setelah sekian kali ditolak berkerja dengan alasan Adam masih terlalu kecil untuk bekerja.
Adam sudah tidak sabar untuk memberitahukan kak Andy dan Airin, kalau mulai besok dia sudah bisa mulai bekerja.
"selamat makan~~~"
Setelah berdoa sebelum makan, dengan serempak 3 bersaudara yang sudah terlihat sangat kelaparan mulai menyantap hidangan makan malam yang telah Adam buat.
"hhmmm emang yah, masakan Adam tuh punya ciri khas rasa sendiri."
Ujar kak Andy ketika baru menyantap satu sendok makanan.
"hehe ia dong Adam gitu!!."
Jawab Adam bangga.
"ahh menurut gue biasa aja, ga ada istimewanya."
Celetuk Airin yang sedang menyantap hidangan makkan malam.
"ya uda sini lo ga usah makan masakam gue, sini."
Jawab Adam kesal sembari menyeret piring makan Airin.
"iye iye."
Airin mengambil kembali piring makannya yang diambil Adam.
"udah udah ah, jangan ribut mulu, cepet makan."
Lerai kak Andy.
"ya kak~~"
Jawab Adam dan Airin serempak.
Semua pun kembali menyantap makan malam dengan lahap. Memang selalu aja ada kehebohan kecil yang dibuat oleh Adam dan Airin, yang selalu membuat suasana rumah cukup sedikit ramai. Itu pun menjadi hiburan buat kak Andy, melihat kedua adiknya yang selalu berantem dimanapun.
"aahhh kenyang banget.."
Kak Andy menyelsaikan makannya dengan mengusap perutnya yang sedikit membesar, dengan ekspresi muka yang lucu.
"Airin juga kenyang banget."
Airin pun mengikuti kak Andy.
"huu. Katanya biasa aja, tapi ludes gitu makanannya. Dasar."
Ujar Adam ketus pada Airin.
Airin menjawab hanya dengan mencibir pada Adam, Adam pun membalas cibiran Airin.
Kak Andy selalu tersenyum ketika melihat kejadian itu, dia menganggap adik-adiknya sangat lucu ketika menujukan ekspersi itu.
"udah udah sekarang kalian nonton ato apa gih, kaka mau beresin ini dulu."
Kak Andy berkata sambil merbereskan piring di meja makan.
"eh ga usah ka, biar Adam aja. Bentar deh ada yang mau adam liatin."
Kata Adam, lalu berlari menuju kamarnya untuk menunjukan sesuatu.
Adam mengambil seragam butler yamg dia terima dari Master, siang tadi.
"ta-da~~"
Di depan pintu ruang makan, Adam menunjukan seragam butler dengan atasan kemeja putih, celana hitam, dan celemek hitam.
"wahh kamu jadi diterima di cafe??"
Tanya kak Andy dengan wajah yang senang.
"iya dong ka, ahirnya Master nerima jg, ahhh senangnya. Dan kerjanya mulai besok."
Jelas Adam semangat.
"ohh jadi bakal pulang aga malem dong ya??"
Tanya kak Andy lagi.
Adam hanya mengangguk.
"sekolah kamu ga bakal keganggu kan?"
Tanya kak Andy lagi dan lagi.
Kak Andy memang gitu, bakal terus nanya kalau dia belum ngerasa yakin buat mengijinkan adik-adiknya melakukan sesuat hal yang baru diluar rumah dan diluar jam sekolah.
"engga ka~~. Kan Adam kerjanya cuma dari jam 1 sampe jam 7. Jadi malemnya masih bisa belajar ato ngerjain pr."
Jelas Adam panjang lebar menyakinkan kak Andy.
"pokonya kaka ga mau yah sekolah kamu keganggu cuma gara-gara kamu kerja sambilan gini."
Kak Andy ahirnya mengijinkan Adam untuk bekerja.
"yess sirr!!"
Jawab Adam singkat.
"ahh berarti nanti kaka harus ngucapin terima kasih ya ke Master."
Ucap kak Andy sambil merapikan meja makan.
"hhhmm licik, kenapa cuma Adam aja yang di bolehin kerja. Licik licik licik!!!!"
Airin berkata dengan memanyunkan bibirnya.
"lo tuh masih bocah ingusan, jadi blom pantes buat kerja."
Adama menjawab sambil mengelus kepala Airin.
"berisik lo, yang lebih bocah tu elu bukan gue. Weeekk."
Airin menangkis tangan Adam dari tangannya dengan kesal.
Kak Andy hanya tersenyum melihat Adam dan Airin. Adam pun kembali kekamar untuk menyimpan seragam butlernya, lalu kembali lagi ke ruang makan untuk membereskan meja makan dan mencuci peralan makan.
Keesokan harinya tepat jam 12:30, Adam langsung buru-buru menuju cafe de'Cyrano untuk memulai hari pertamanya bekerja.
"siang Master."
Adam memasuki cafe dan langsung menyapa Master yang sepertinya sedang kebanjiran pelanggan.
"ah ia siang. Kamu sekarang cepat ganti seragam lalu bantu saya, saya kewalahan melanyani tamu. Cepat!"
Jawab Master memerintahkan Adam untuk segera membantunya.
"yess Master."
Adam langsung buru-buru pergi ke ruang ganti.
Adam sejak kecil memang sudah sering main ke cafe ini, dan dia pun sudah lama ingin sekali bekerja di tempat ini, jadi dia sudah kenal seluk beluk tempat di cafe ini dri depan sampai belakang cafe.
Adam pun memasuki ruang ganti yang berada di antara dapur dan toliet.
Adam membuka resleting tasnya, lalu mengeluarkan sepaket seragam butler yang sudah di setrika rapi oleh kak Andy.
Adam telah memakai seragam butler-nya. Dia terlihat sangat keren dan sangat cocok dengan kemeja putih berlengan panjang yang lengannya dilipat setengah hingga sikut dan membuka dua kancung kemeja paling atas, lalu celana hitam dan celemek hitam yang melingkar di pinggangnya.
"yoooshhh, i'am ready!!!"
Adam berkata didepan cermin.
Adam memang selalu menyemangati dirinya sendiri seperti tokoh anime favoritnya.
Dengan pasti Adam melangkah keluar dari ruang ganti dan buru-buru ke tempat makan pengunjung untuk membantu Master.
"Master aku sudah siap."
Adam berdiri tepat dihadapan master.
"ya sudah, cepat kamu pakai ini lalu kirim makanan ini ke meja no 3."
Master menyerahkan name tag hitam yang sudah tertera namanya di situ.
"ahh yees master!"
Adam pun langsung memakai name tag yang di berikan master dengan bangga, lalu Adam lansung mengerjakan perintah master.
"itu karyawan baru master? Cukup good looking juga."
Adam bisa mendengar sedikit percakapan Master dengan pelanggannya di meja bar. Adam bertambah senang ketika dia di bilang good looking.
Hari itu entah kenapa cafe de'Cryrano sangat ramai, tapi itu tidak membuat Adam kelelahan, malahan Adam senang di hari pertamanya bekerja, banyak sekali tamu yang datang dan membuat Adam makin semangat.
Tak terasa hari sudah semakin malam, dan karna hari ini sangat banyak tamu yang datang ke cafe, Adam meminta ijin ke kak Andy untuk membantu master di cafe sampai toko tutup.
"aahhh ahirnya tutup jg."
Adam terlihat sangat capai. Ia duduk di kursi bar dan menyender di meja bar.
"gimana kamu mau berhenti saja??"
Tanya Master yang sedang mengelap gelas gelas.
"ahh masa baru hari pertama uda berenti sih master, ga lah. Malahan Adam seneng hari pertama kerja uda rame gini yang dateng."
Jelas Adam pada Master.
Master hanya tersenyum mendengar penjelasan Adam.
Adam bangkit dari tempat dia duduk tadi lalu membantu bang Randy membersihkan cafe.
Tiba-tiba pintu cafe terbuka, dan masuklah sesosok wanita berambut pendek sebahu dengan ekspresi wsjah yang sepertinya sedang kesal. Wanita itu mengenakan jaket kulit hitam, lalu t-shirt putih polos dan celana jeans panjang dan heels tinggi dengan menggerek koper besar di belakangnya.
"ahh maaf nona, cafe kami sudah tutup."
Adam mencoba menjelaskan kepada wanita yang memasuki cafe itu.
"ayahhh!!! Kenapa ga jemput aku di bandara??!!"
Tiba-tiba wanita itu berteriak keras.
"ahhh maaf, tadi ayah banyak pembeli jadi tidak sempat menjemputmu."
Master menjawab perkataan wanita itu.
Adam hanya bengong mendengar percakapan antara wanita itu dan Master.
"HAHH AYAHH????"
Adam berkata sedikit keras
'Sejak kapa Master punya anak?? Dan siapa wanita cantik ini?? Aku belum pernah melihatnya disini sejak aku kecil.'
Ujar Adam dalam hati bingung.
0 komentar:
Posting Komentar